Mengenai Saya

Foto saya
"KATAKAN YANG KAMU LAKUKAN, LAKUKAN APA YANG KAMU KATAKAN" KONSEP KEJUJURAN, DISIPLIN DAN KONSISTENSI

PERUBAHAN

Peserta Didik Baru, Harapan Baru


 
Oleh: Agus Triono
Penerimaan Peserta didik Baru (PPDB) 2010/2011 telah usai. Sudah pasti ada yang merasa senang dan sedih setelah melihat pengumuman yang terpampang di papan pengumuman. Tak sedikit orang tua siswa beberapa hari ini mondar-mandir kesekolah hanya ingin memastikan putra putrinya di terima di sekolah Negeri yang di inginkan atau tidak. Tapi apa yang mereka rasakan setelah setelah melihat kenyataan bahwa anaknya tidak di terima? Sudah pasti kecewa. Rangkaian seleksi awal juga di dilakukan di masing-masing sekolah faforit. Mulai cek fisik yang meliputi Calon Siswa harus tidak di pastikan tidak bertato, tidak bertindik pria, tidak bertindik lebih dari satu lobang di satu telinga bagi wanita, cacat fisik bagi sekolah-sekolah tertentu. Dan juga berbagai macam penyekoran nilai akademis di gunakan sebagai penentuan diterima tidaknya peserta didik. Pada hal pada saat di uji betul kemampuan akademisnya, rata 40 persen dari seluruh peserta tes tidak sesuai dengan apa yang tertera di Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN). Berarti kita perlu Tool baru untuk mengukur kemampuan Akademis Calon Peserta Didik Baru.Kalau memang di pandang perlu keberadaanya kemampuan Akademik sebagai tolok ukur. Padahal kita semua tau, Pada prakteknya mendidik dan membentuk anak bangsa bukanlah pada proses penjaringan atau penerimaan saja yang dominan. Akan tetapi Penekananya adalah pada rangkaiaan proses Mulai awal  sampai Akhir. Berarti penjaringan atau penerimaan dan seleksi adalah hanya bagian  kecilnya saja. Yang terpenting adalah pada proses.
Kenapa hal ini dilakukan? Tak lain karena semua Instansi pendidikan mengharapkan input peserta didik  yang berkwalitas, mudah di didik, disiplin, berprestasi, membawa nama harum sekolah, dan berbagai hal yang positif. Pertanyaanya, apakah dengan hal ini sudah menjamin semua itu akan tercapai? Menjamin lulusan akan siap menghadapi, menjalani hidup dan kehidupan bermasyarakat yang bermoral dan bermartabat sebagai umat. Ada yang perlu kita ingat apa yang di katakan oleh Pakar ISQ Ari Ginanjar Agustian dan beberapa sumberlain penelitian di luar negeri , Pendidikan intelektual (Hard Skill) dan Emosiaonal (Soft skill) perbandinganya adalah 20 : 80 persen, di samping itu juga di dukung Spiritual Quision, untuk menjadi ortang yang sukses. Apakah kita sudah belajar akan hal itu? Bagaimana dan tanggung jawab siapa Calon pPeserta Didik yang tidak di terima di sekolah faforit / Negeri? Pastinya mereka harus berputar haluan kesekolah swasta. Berarti di sini Tugas dan tanggung jawab guru-guru di sekolah swasta sangatlah berat, tidak gaji yang mereka terima dari sekolah. Hanya pengabdian tuluslah dan senyum kesuksesan anak didiknya yang dapat membuat guru-guru ini masih terus berjuang dengan sabar. Di tambah beberapa Prinsip, “Membuat produk dari bahan baik, menghasilkan produk baik = SUDAH BIASA, Membuat produk dari bahan biasa, menghasilkan produk baik = LUAR BIAS. Lantas apa yang masih terjadi pada sistem pendidikan kita? Apa saja yang harus di benahi?
Mau di arahkan kemana generasi muda kita yang masih hijau ini? Apakah hanya kita ajarkan bagaimana caranya menjadi orang yang cerdas yang belum tentu kecerdasanya nanti untuk apa;

Date :

Nama                     : Agus Triono, S.Pd, ST
Alamat Instansi   : SMK Negeri Kalibaru
Hp                          : 085 258 821 801
Email                    : aguk3o82@yahoo.co.id

Tidak ada komentar: