Mengenai Saya

Foto saya
"KATAKAN YANG KAMU LAKUKAN, LAKUKAN APA YANG KAMU KATAKAN" KONSEP KEJUJURAN, DISIPLIN DAN KONSISTENSI

SILABUS MK FISIKA 1 UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI

I. Identitas Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah : Fisika Dasar I
Kode Mata Kuliah : -
Program / Jenjang : Mesin & Elektronika / S-1
Semester : 1
Bobot : 4 SKS
Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Dasar Umum
Jumlah Pertemuan : 16
1. Tatap Muka : 14 x 200 menit
2. UTS : 1 x 200 menit
3. UAS : 1 x 200 menit
Jumlah Mahasiswa :………………Orang
Mata Kuliah Prasarat : tidak ada
Dosen Pembina : Agus Triono, S.Pd, ST
II. Silabus Mata Kuliah
1. Sistem Satuan
        1. Besaran Pokok dan Turunan
        2. Standar dan Sistem Satuan
        3. Konversi Sistem Satuan
2. Vektor
       1. Besaran Vektor dan Skalar
       2. Komponen Vektor
       3. Vektor Satuan
3. Operasi pada Vektor
       1. Penjumlahan Vektor
       2. Perkalian Vektor
4. Azas-Azas Statika
       1. Hukum Newton I dan II
       2. Syarat-Syarat Keseimbangan Partikel
5. Gaya dan Percepatan
       1. Hukum Newton tentang Gerak
       2. Hukum Newton ke III
       3. Gaya Gesek
6. Gerak Lurus
       1. Kecepatan Rata-Rata dan Sesaat
       2. Percepatan Rata-Rata dan Sesaat
       3. Gerak Lurus dengan Kecepatan Konstan
       4. Gerak Vertikal
7. Gerak Rotasi
       1. Kecepatan dan Percepatan Sudut
       2. Hubungan antara Kecepatan Sudut dengan Kecepatan Linier
       3. Susunan Penerus Putaran
8. Gaya Sentripetal
       1. Percepatan Sentripetal dan Tangensial
       2. Gaya Sentripetal dan Tangensial
       3. Gerak Satelit
9. Kerja dan Energi Mekanik
       1. Usaha
       2. Energi Potensial dan Kinetik
       3. Daya
10. Impuls dan Momentum
       1. Impuls
       2. Momentum
       3. Tumbukan
11. Elastisitas
       1. Tegangan dan Regangan
       2. Elastisitas dan Plastisitas
       3. Konstanta Gaya
12. Hidrostatika
       1. Tekanan Hidrostatik
       2. Gaya archimedes
13. Hidrodinamika
       1. Persamaan Kontinuitas
       2. Persamaan Bernoulli

III. Tujuan Mata Kuliah
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan dapat mengerti dan memahami kaidah-kaidah fisika sebagai dasar bagi mata kuliah lainnya.

IV. PUSTAKA
o Sears, Zemanski, Fisika Untuk Univrsitas
o Holliday, Resnick, Physics
o Sutrisno, Seri Fisika Dasar

TEORI MOTIVASI


Definisi Motivasi

                Orang-orang tidak hanya berbeda dalam kemampuan melakukan sesuatu tetapi juga dalam motivasi mereka melakukan hal itu. " Motivasi orang bergantung pada kuat lemahnya motif yang ada. Motif berarti suatu keadaan di dalam diri seseorang (inner state) yang mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan dan menyalurkan perilaku ke arah tujuan." (Koontz, 1990:115) Peranan manusia dalam mencapai tujuan tersebut sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia bekerja pada suatu organisasi, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku orang-orang untuk bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana dari motivasi. Adapun beberapa pengertian motivasi adalah sebagai berikut: "Motivasi berarti sesuatu hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Jadi motivasi dapat pula diartikan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu." (Manullang, 1982:76) "Motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan jiwa dan jasmani untuk berbuat mencapai tujuan, sehingga motivasi merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam pebuatannya itu mempunyai tujuan tertentu." (As'ad, 1995:45)
Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan proses pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien."
(Sarwoto, 1983:135). Dari ketiga definisi tentang motivasi dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan dari apa yang dibutuhkannya. Dalam memotivasi karyawan, manager harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan karyawan sehingga karyawan mau bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan perusahaan.

Teori tentang motivasi
a.Teori Maslow

Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori "Hirarki Kebutuhan" yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan pokok manusia yang diidentifikasi Maslow dalam urutan kadar pentingnya adalah sebagai berikut:

1) Kebutuhan Fisiologis (Basic Needs)
Misalnya sandang, pangan, papan dan kesejahteraan individu.

2) Kebutuhan akan Rasa Aman (Securily Needs)
Dikaitkan dengan kerja maka kebutuhan akan keamanan sewaktu bekerja, perasaan aman yang menyangkut masa depan karyawan.
3) Kebutuhan Afiliasi atau Akseptansi (Social Needs)
a) Kebutuhan akan perasaan diterima di mana ia bekerja
b) Kebutuhan akan perasaan dihormati
c) Kebutuhan untuk bisa berprestasi
d) Kebutuhan untuk bisa ikut serta

4) Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
Jenis kebutuhan ini menghasilkan kepuasan seperti kekuasaan, prestise, status dan keyakinan akan diri sendiri.

5) Kebutuhan Perwujudan Diri (Self-Actualization)
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan paling tinggi, yakni kebutuhan untuk menjadi orang yang dicita-citakan dan dirasakan mampu mewujudkannya. (Koontz, 1990:121)

b. Teori Dua Faktor Herzberg

Herzberg mengklaim telah menemukan penjelasan dua faktor motivasi yaitu:
1) Hygiene Factors, yang meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.
2) Motivation Factors, yang dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan.
(Koontz, 1990:123)

c. Teori Kebutuhan ERG Alderfer

Teori ERG Alderfer (Existence, Relatedness, Growth) adalah teori motivasi yang dikemukakan oleh Clayton P. Alderfer. Teori Alderfer menemukan adanya 3 kebutuhan pokok manusia:
1) Existence Needs (Kebutuhan Keadaan) adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman serta hygienefactors dari Herzberg.
2) RelatednessNeeds(Kebutuhan Berhubungan), mencakup kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan afiliasi dari Maslowdanhygiene factors dari Herzberg.
3) Growth Needs (Kebutuhan Pertumbuhan) adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dari Maslow dan motivation factors dari Herzberg.(Koontz, 1990:121)

d. Teori Motivasi Ekspektansi


Teori motivasi ini diungkapkan oleh Vroom. Vroom mengemukakan bahwa orang-orang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. (Koontz, 1990:123)

e. Teori Motivasi Klasik

Teori motivasi ini diungkapkan oleh Frederick Taylor yang menyatakan bahwa pekerja hanya termotivasi semata-mata karena uang. Konsep ini menyatakan bahwa seseorang akan menurun semangat kerjanya bila upah yang diterima dirasa terlalu sedikit atau tidak sebanding dengan pekerjaan yang harus dilakukan. (Griffin, 1998:259)

f. Teori X dan Y

Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor. Ia membedakan 2 tipe pekerja yaitu X dan Y.
1) Teori X, menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya malas dan tidak mau bekerja sama.
2) Teori Y, menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya energik, berorientasi kepada perkembangan, memotivasi diri sendiri, dan tertarik untuk menjadi produktif. (Griffin, 1998:260)

Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

 Dalam Mengupayakan Sumberdaya Manusia pada umumnya dan para generasi muda Indonesia pada khususnya, Agar lebih siap dalam menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan. Pemerintah pusat dan daerah mengupayakan berbagai cara. Di anataranya melalui berbagai Pelatihan dan Pendidikan bagi para Insan Pendidikan, Tunjangan Profesi Guru, Beasiswa S-2 bagi Guru, dan banyak lagi program yang di adakan pemerintah guna memicu adanya daya kreatifitas pengembangan pendidikan di indonesia. Peranan kepala sekolah memberi kontribusi yang sangat besar sebagai penentu keputusan di tingkat bawah jalam jaringan pendidikan dan pengontrol langsung tenaga pendidik dan kependidikan dalam melakukan perannya. Tidak hanya itu kepala sekolah juga harus aktif dan kreatif dalam pemanfaatan fasilitas yang ada dan pengadaan yang belum ada guna pengingkatan personelnya di lapangan karena pendidikan terhadap anak didik bukanlah proses Instaling Sistem yang mudah dan seragam sesuai yang di harapkan.

OPENING
 IN THE WORKSHOP